Selasa, 19 Oktober 2010

KONFLIK ORGANISASI DAN BAGAIMANA PENYELESAIANNYA

Pada dasarnya konflik terjadi akibat dari adanya perbedaan pendapat/sudut pandang pada masing-masing individu. Dalam organisasi seringkali terjadi konflik, konflik internal dan konflik eksternal. Konflik yang terjadi dalam organisasi biasanya terjadi akibat dari permasalahan yang simple namun hal yang simple itulah yang bisa membuat perbedaan sudut pandang pada setiap induvidu.

Menurut Robbins (1996) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negative.

Beberapa pengertian lain'y:

Konflik organisasi adalah perbedaan pendapat atau pertentangan antara dua atau lebih individu-individu atau kelompok-kelompok atau unit-unit kerja dalam organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya yang terbatas dalam aktivitas kerja dan kenyataan bahwa mereka memiliki tujuan, nilai, persepsi, dan interes yang berbeda. Konflik dalam organisasi ditandai dengan ciri-ciri; a) terdapat perbedaan pendapat / petentangan antara individu atau kelompok, b) terdapat perselisihan dalam mencapai tujuan disebabkan adanya perbedaan persepsi dalam menafsirkan program organisasi, c) terdapat pertentangan norma dan nilai-nilai individu atau kelompok, d) adanya pertentangan sebagai akibat munculnya gagasan – gagasan baru dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif, e) adanya sikap dan prilaku saling menghalangi pihak lain untuk memperoleh kemenangan dalam memperebutkan sumber daya organisasi yang terbatas.

Berikut beberapa cara dalam menangani konflik:

1. Intropeksi diri (apa yang harus diperbuat??)

Sebelum kita menghadapi konflik yang ada didepan kita sebaiknya kita berpikir untuk apa yang akan kita lakukan untuk menghadapi konflik tersebut karena jika kita sudah mempunyai dasar yang kuat kita akan dapat menyelesaikan konflik tersebut tanpa mengakibatkan konflik terus berlanjut dan tidak ada akhirnya.

2. Mengetahui/ mengenal pihak-pihak yang terlibat dalam konflik

Mengetahui siapa saja pihak yang terlibat sangatlah penting, karena untuk mengetahui perbedaan sudut pandang dalam konflik tersebut, kita bisa lebih mendalami/membedakan sekaligus mencari jalan keluar dalam pemecahan konflik jika kita mengetahui sudut pandang dari pihak-pihak yang terlibat itu.

3. Pemecahan Masalah/ identifikasi Masalah (apa yang menyebabkan masalah terjadi??)

Kita harus mengetahui kenapa masalah tersebut bisa terjadi, karna konflik bisa kapan saja terjadi tanpa kita ketahui. Maka dari itu kita harus mengetahui masalah tersebut terjadi karena apa agar kita bisa menyelesaikan konflik itu dengan terarah.

Setelah kita lakukan semua itu baru kita mencari jalan keluar dalam mengatasi konflik tersebut dan memilih jalan yang terbaik untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar